Artikel Terkini

Rabu, 10 April 2013

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

0 komentar

Sistem Saraf pada Manusia


Sistem saraf memegang peranan penting bahkan terpenting dari seluruh sistem/jaringan pada tubuh manusia. Sistem saraf pada manusia tersusun dari jaringan-jaringan saraf yang membentuk sistem koordinasi tertentu, yang bertanggung jawab terhadap penerimaan stimulus, pemberian respon, penyimpanan memori, koordinasi gerak-gerak refleks, dengan sistem kerjanya ada yang sadar dan ada yang tidak sadar (otonom).
Dalam sistem kerja saraf pada manusia, ada istilah-istilah yang sering berhubungan dengan spesialisasi kerja sel-sel saraf (neuron):
  • Sel reseptor --- >>> yaitu sel saraf yang menerima rangsang melalui alat indera
  • Sel Efektor --- >>> yaitu sel saraf yang memberikan respon terhadap stimulus, sel ini berupa otot dan kelenjar
  • Sel Saraf Sensoris --- >>> Yaitu serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
  • Sel saraf Motorik --- >>> yaitu sel saaf yang membawa stimulus dari otak
  • Sel Saraf Konektor --- >>> yaitu sel saraf yang menghubungkan antara sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain

Organ penyusun sistem saraf pada manusia
Sistem saraf dibangun oleh kumpulan sel-sel saraf yang mempunyai kerja tersendiri. Secara jelas, bagian-bagian sel-sel saraf dapat dilhat pada gambar dibawah ini:

Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan sel.
Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
Akson
Neurit (akson) disebut juga serabut panjang neuron. Neurit berfungsi meneruskan impuls yang berasal dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain. Bagian badan sel saraf yang berhubungan dengan akson berbentuk segitiga dinamakan akson hillcok. Neurit terbungkus oleh selubung mielin. Selubung ini tersusun oleh sel-sel Schwann. Mielin berfungsi sebagai isolator.
Kumpulan dari sel-sel saraf yang mempunyai fungsi kerja tersendiri disebut dengan sistem saraf. Sistem saraf itu seperti, sistem saraf sadar (kumpulan sel-sel saraf yang bekerja secara sadar), sistem saraf tidak sadar/otonom (kumpulan sel-sel saraf yang bekerja diluar kesadaran), sistem saraf pusat (kumpulan sel-saraf yang bekerja di pusat saraf seperti otak), dan banyak lagi sistem saraf yang lain.

Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh. Sistem saraf pusat adalah bagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara evolusi, bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat, dibagi menjadi dua bagian yaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).
Karena bagian-bagian dari sistem saraf pusat ini adalah bagian yang sangat, maka selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, juga dilapisan tiga lapisan membran, yang disebut dengan membrane meninges. Jika membaran ini mengalami infeksi, maka akan mengalami radang yang disebut dengan radang meningitis (radang otak).
Membran meninges itu antara lain:
  • Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak.
  • Arachnoidea mater: disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
  • Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
SEREBRUM/OTAK
Secara anatomis, otak dibagi menjadi 4 lobus yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda:

Lobus Frontal
Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fisik, bagian anterior (depan atas) mempunyai peran dalam tingkah laku tidak sadar. Misalnya: kepribadian, tingkah laku social, memberi pendapat dan aktifitas itelektual, bagian sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi motorik.
Lobus Pariental
Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bagian tubuh yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang diterima adalah nyeri, temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption. Lobus pariental juga menterjemahkan input sensorik stereognasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri.
Lobus Occipital
Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya penglihatan, menerima informasi dan menafsirkan warna, juga berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada sebuah objek yang diam dan bergerak.
Lobus Temporal
Menerima input dari tiga indera perasa, yaitu: pendengaran, pengecap, dan penciuman dan mempunyai peran dalam proses memori.
Selain itu, otak juga memiliki bagian-bagian tertentu yang mempunyai fungsi yang sangat vital. Bagian-bagian itu antara lain:
Thalamus
Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar disekitar ventrikel otak. Daerah spesifik dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak, serebellum, basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum. Hubungan ini memberi pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam respons emosional, terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Hypothalamus
Hipothalamus adalah bagian kecil tetapi daerah yang sangat penting dijaringan otak yang letaknya dibawah thalamus yang bertugas mempetahankan beberapa fungsi keseimbangan, pengaturan sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar pytuitari dan system saraf otonom (bekerja sendiri). Hipothalamus menerima input dari seluruh bagian tubuh. Pengaruh hypothalamus didalam aktivitas system saraf otonom termasuk pengaturan denyut jantung, tekanan darah, dan temperature tubuh, juga mengatur nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktivitas seksual.
Medulla Oblongata
Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla obolongata, masing-masing struktur m mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya sebagi unit untuk menghantarkan saluran inpuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak tengah. Bagian atas dari batang otak mengandung system pons afferent dan efferent yang membawa infuls ke dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata pada serebellum bagian anterior. Bagian ini mengandung serabut saraf yang memberikan komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan serebellum. Sepertiga bagian bawah pons mengandung pusat-pusat refleks pernapasan.
Cerebellum (Otak Kecil)
Mengatur dan mengkoordinir aktivitas otot skeletal dan mempertahankan postur dan kekuatan otot, serebellum juga berfungsi dalam petunjuk – petunjuk penglihatan, koordinasi gerak tubuh, dan keseimbangan.
MEDULLA SPINALIS/SUMSUM TULANG BELAKANG
Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari perifer (ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih yang mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi asenden dan desenden. Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus (rangsang) masuk ke stimulus medulla spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi secara/ditransmisikan ke atas asenden. Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medullan spinalis dan akson perifer.

Sistem Saraf Tepi


Sistem sarat tepi adalah sistem saraf yang berada pada paling ujung sistem saraf. Sistem saraf tepi langsung berhubungan reseptor saraf. Sistem saraf tepi biasa juga disebut dengan sistem saraf perifer. Kerja sistem saraf tepi ada dua macam, ada yang bekerja dalam sistem sadar, dan ada pula diluar kesadaran (otonom).
Sistem saraf tepi berada diluar sistem saraf pusat, dan tidak dilindungi oleh rangka khusus, sehingga mudah mengalami kerusakan, seperti terpapar racun, luka akibat benturan dan lani-lain. Tetapi kerusakan sistem saraf tepi biasanya mudah mengalami regenerasi dan tidak terlalu berefek negatif dalam skala besar, mengingat jumlah sel dalam sistem saraf tepi sangat banyak.
Sistem saraf tepi, berdasarkan tipenya dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Saraf Sensorik/Aferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari reseptor sensorik menuju sistem saraf pusat (penerimaan stimulus).
  • Saraf Motorik/Eferen: Berfungsi menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat menuju otot/kelenjar (dari sinilah terjadi gerak respon)
Dilihat dari letaknya, sistem saraf tepi bisa dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
Sedangkan, jika dilihat dari cara kerjanya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi:
Catatan:
Saraf spinalis terletak pada ruas-ruas tulang belakang, terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7 pasang dari segmen servikal12 pasang dari segmen thorakal5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus.
  • Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah tengkuk.
  • Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk bagian belakang torax atau dada.
  • Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah lumbal atau pinggang.
  • Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum (tulang kelangkang).
  • Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus (tulang tungging).
Refleks:
Refleks merupakan jawaban motorik atas rangsangan sensoris yang diberikan pada kulit. Penampakan refleks berupa peningkatan atau penurunan kegiatan, Sebagai contoh berupa kontraksi atau relaksasi otot-otot. Penurunan atau peningkatan sekresi kelenjar atau dilatasi pembuluh darah.

Leave a Reply